Rabu, 18 Agustus 2010

Strategi Ber-musik Sandy Sandoro



Nama Sandhy Sondoro mulai meroket sejak menjadi jawara acara pencari bakat di Eropa Timur 200. Ia sering menyanyi di berbagai negara. Mulai dari Moscow, sampai bernyanyi di depan ke petinggi Khazakstan.

Setelah merilis album Why Dont We dan melepas singel Malam Biru, Sandy mendapatkan respon yang bagus di blantika musik lokal.

Jumat (19/03/2010), Sandy mempertunjukkan keahliannya bermusik di ruang redaksi Kompas.com. Ia menampilkan salah satu single terbarunya.

Sandhy Sondoro lahir di pulau jawa, Indonesia. datang dari music keluarga, dimana orang rumahnya menyukai pop Amerika, folk, Jazz dan blues yang berasal dari Ayah dan Ibunya yang selalu ermain gitar setiap hari. itu adalah kesenangan yang membentuk talenta dia.

Musik yang dia mainkan bukan musik tradisional Indonesia tapi banyak terpengaruh dari soul dan blues. Sandhy Sondoro bukan hanya berbakat dalam bernyanyi, menulis lagu dan sebagai pemain gitar, dia juga memiliki talenta yang lain, dia menyukai menggambar dan memasak.


Di Indonesia Sandhy Sondoro memulai dengan bermain band di Sekolah Menengah Atas. Mereka masih memainkan lagu dari Van Halen dan Mr. Big atau The Black Crows. Di umur 18 tahun dia pergi untuk mengunjungi pamannya di California dan menetap disana. Setahun kemudian dia pergi ke Jerman untuk kuliah arsitektur.

Pertama-tama dia memperbaiki kecakapan dalam bahasa Jerman agar diakui di Universitas. Dia lulus dalam desain interiior tapi gairah dia dalam bernyanyi dan bermain gitar lebih kuat daripada bekerja di kantor.

Pengalaman dia pertama kali sebagai musisi jalanan diperoleh di Baden Wurttemburg tahun 1996. Kontes bakat internasional di Berlin menarik dia dan menginspirasi dia. Pada tahun 1998 dia kembali ke Berlin dan memulai karir dia sebagai penyanyi dan pemain gitar di bar-bar, club-club dan di metro.

Lagu favorit dia "Down on the Streets" terinspirasi dari pengalaman dia tumbuh di metropolitan Berlin. Dia tampil di teater favorit seperti House of World Cultures in Berlin, bermain di festival-festival music seperti Museum Bode Festival Isle. Penggemar dia ada di Hamburg, Cologne, Stuttgart dan masih banyak tempat di Jerman.
Pada tahun 2009 dia mengikuti International Young Singers - New Wave dan para partisipasi dari Latvia, Kazahstan, China, Italy, Indonesia, Poland, Finland, France, Ukraine dan Russia. Festival ini berada di pantai Yurmala, Latvia yang sangat populer di Eropa Timur, bekas negara uni Soviet.
Dia menjadi juara satu bersama penyanyi dari Ukraina Jamala dan memenangkan 50,000 Euro.
sumber: indonesia first

Tidak ada komentar:

Posting Komentar